Widget Bawah Header

WELCOME TO MY BLOG
🟦🟦 Manusia hanya mempunyai dua cara untuk belajar: satu dengan membaca dan satunya lagi berkumpul dengan orang-orang yang lebih pintar. (Will Rogers) 🟦🟦

Apa Yang Terjadi Dengan Kepala Raja Louis XVI dan Marie Antoinette Setelah Mereka di Hukum Penggal Pada Revolusi Prancis ?

Saat itu Louis XVI turun dari kereta kudanya dan disambut oleh algojonya, Charles Henri Sanson.

Kisah Raja Louis






Ia melepas mantel dan selendangnya, dan si algojo memintanya untuk membuka kerah bajunya dan mengangkat tangannya supaya bisa diikat. Namun si raja menolak.

Abbé de Firmont seorang pendeta, memohon padanya. Louis akhirnya menyerah dan kedua tangannya diikat kebelakang menggunakan sapu tangannya sendiri. Lalu kerah dan rambutnya dipotong.

Diiringi irama drum, sang raja menaiki tangga panggung.

Ia lalu memberikan aba-aba untuk menghentikan suara drumnya, dan mendeklarasikan ini: "Aku akan mati dalam keadaan tak bersalah terhadap semua tuntutan yang diarahkan padaku. Aku memaafkan semua yang bertanggungjawab dalam kematianku. Aku berdoa pada Tuhan supaya darah yang akan tumpah ini tidak akan pernah menodai negeri Prancis".

Sang Raja hendak melanjutkan pidatonya, namun suara drum memotongnya.

Pada pukul 10:22 pagi, di 21 Januari 1793, sang algojo mengayunkan pedangnya dan sang raja pun mati. Si pembantu algojo mengambil kepala raja yang berdarah-darah dan mengangkatnya supaya bisa dilihat orang-orang.

Beberapa orang di kerumunan menyahut "Hidup Negeri ini! Hidup Republik!" Lalu beberapa tembakan meletus.

Badan sang raja, termasuk kepalanya, dipindahkan dengan kereta ke pemakaman Madeleine. Setelah upacara keagamaan singkat, Tubuh Louis dilempar ke kuburan yang dalam dengan alas kapur. Kepalanya diletakkan di sebelah kakinya. Kuburannya lalu diisi dengan tanah dan ditutup dengan lapisan kapur.

Pada Januari 1815, sisa-sisa tubuh Louis XVI dipindahkan ke basilika Santo Denis. Termasuk kepalanya juga.

Marie Antoinette dieksekusi di tahun yang sama setelah raja Louis, pada 16 Oktober 1793.

Pada sejarawan bilang kalau dia mati terhormat, tidak bereaksi terhadap hinaan dan provokasi dari kerumunan saat ia berjalan ke panggung.

Saat ia berjalan menuju guillotine, ia tidak sengaja menginjak kaki si algojo (algojo yang sama yang memotong suaminya) dan berkata "Maafkan aku, tuan, aku tidak sengaja." Yang merupakan kata-kata terakhirnya.

Baca Juga: Nasib Tragis Yang di Alami Louis XVII, Anak Dari Louis XVI

Sama seperti si raja, tubuhnya dikubur di kuburan biasa di pemakaman Madeleine dan ditutup kapur. Kepalanya ditempatkan diantara kedua kakinya di dalam kuburan.Sisa tubuhnya juga dipindahkan ke Santo Denis.

Mengapa kedua tubuhnya dikubur seperti itu?
Kepalanya sengaja ditaruh diantara kedua telapak kaki, supaya menambah sedikit penghinaan.

Lalu kapur mentah digunakan supaya tidak ada partisan yang membongkar kuburannya untuk memberikan penguburan yang lebih baik, karena kapur tersebut lebih cepat terurai dan akan menjadi berbahaya untuk di apa-apakan.

Bagaimana kita bisa tahu kalau sisa-sisa tubuh mereka yang sekarang ada di Santo Denis adalah yang asli jika pemakamannya tidak khusus?

Para sejarawan kebanyakan setuju kalau sisa-sisa Marie Antoinette telah ditemukan di 1815 dan dipindahkan ke Santo Denis. Namun, sisa-sisa sang raja kemungkinan masih ada di pemakaman Madeleine karena kabarnya ia tidak bisa ditemukan di tahun 1815. Beberapa detail (yang paling terkenal adalah tubuh yang ditemukan telanjang sedangkan raja dikubur dengan keadaan berbaju) tidak sesuai dengan deskripsi saat ia dikubur. Ada kemungkinan tubuh yang dikubur di Santo Denis adalah korban guillotine yang tidak diketahui.

Selesai..


0 Response to "Apa Yang Terjadi Dengan Kepala Raja Louis XVI dan Marie Antoinette Setelah Mereka di Hukum Penggal Pada Revolusi Prancis ?"

Post a Comment

COMMENT IN A POOR AND WISE WAY👌

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

READ THIS ARTICLE!