INILAH YANG AKAN TERJADI JIKA KALIAN TERJUN MELALUI PINTU DARURAT SEBELUM PESAWAT JATUH KE AIR

Mungkin pernah terlintas dipikiran kalian, kenapa penumpang pesawat terbang tidak terjun saja sewaktu pesawat yang mereka tumpangi akan jatuh ke bumi, mungkin mereka akan selamat dan tidak mengalami hempasan yang begitu dahsyat jika mereka tetap berada di dalam pesawat.

Tapi pada kenyataannya, yang akan terjadi adalah kalian akan diborgol dan ditahan oleh under cover cop atas tuduhan tindakan membahayakan penumpang lainnya, atau kasus terparahnya adalah kalian bisa saja di cap sebagai teroris.

Kabin pesawat merupakan areal umum dan merupakan tempat yang sangat rawan akan bahaya. Segala aktivitas di dalam kabin pesawat diwajibkan untuk dibuat seminim mungkin, hanya personel yang memiliki izin atau di izin kan untuk beroperasi saja yang diperbolehkan beraktifitas di areal tersebut, yaitu pegawai maskapai penerbangan atau pramugari.

Jangan kalian kira enak bekerja sebagai pramugari, ada hukum dan undang-undang yang mengatur pekerjaan pramugari dan pilot.

Pramugari bekerja berdasarkan prosedur keselamatan yang artinya keselamatan penumpang adalah tanggung jawab pramugari dan pilot beserta awak kapal yang beroperasi saat itu.

Istilah bodohnya, pramugari itu ibarat baby sitter anda selama penerbangan berlangsung.

Gerak gerik penumpang dibatasi antara Seat dan toilet.

Menurut infonya,

Awak maskapai penerbangan diperbolehkan oleh hukum untuk menggunakan kekerasan kepada penumpang yang membuat keributan dan yang tidak mau mematuhi tata tertib keamanan selama penerbangan sedang berlangsung.

Ucapan larangan dari seorang pramugari mengandung hukum dan undang undang, kalian mau tidak mau, suka tidak suka, wajib menuruti anjuran keselamatan dan peringatan dari seorang pramugari, jika kalian melanggarnya berarti kalian telah melanggar hukum.

Masih mau mencoba untuk membuka pintu darurat pesawat….???

Saya rasa jangan dech...,

Hukuman ringan adalah kalian akan ditahan oleh pihak kepolisian bandara dan di interogasi berjam jam untuk mengorek informasi yang mereka butuhkan, apakah kalian ini teroris dari jaringan mana.

Ditambah lagi, hadiah kalian di banned sementara atau mungkin selamanya untuk tidak memakai maskapai penerbangan manapun.

Black List Passenger.

Atau ada kemungkinan anda di Shot on Sight sebelum sempat membuka pintu darurat pesawat terbang.

Karena proses membuka pintu darurat sangatlah berisik akibat sensor indikator otomatis yang berfungsi sebagai pengaman.

Kontrol indikator otomatis ini terhubung langsung ke ruangan kontrol pilot, maka dengan mudah pilot mengunci mati pintu darurat yang dibuka secara paksa dan tanpa izin.

Dengan kata lain, semua pintu yang ada di pesawat selalu mendapat pengawasan.

Tambahan setelah ada yang complain (katanya saya mengabaikan kalimat "sesaat sebelum pesawat jatuh ke air") :

ya sama saja.

mau pesawat di tabrak meteor.

pesawat jatuh ke air.

pesawat nabrak gunung.

Tetap saja pintu darurat pesawat terbang sangat dilarang untuk di buka.

Baca baik-baik, ini pesawat terbang yang di bahas, bukan bus antar kota dengan supir yang ugal ugalan, dan juga bukan kereta api.

Bus dan kereta api bebas anda buka pintu darurat nya atau pecahkan kaca dengan alat bantu yang khusus disediakan.

Karena bus dan kereta api beroperasi di darat penumpang bisa dengan mudah menyelamatkan diri setelah kendaraan melambat.

Sedangkan pesawat terbang yang jatuh tidak bisa melambat. Apa kalian pikir pesawat terbang punya rem. Dan bisa rem mendadak disaat terbang.

Membuka pintu darurat disaat pesawat masih mengudara dan pada keadaan kecepatan tinggi yang lebih cepat dari mobil ngebut di darat sangatlah berbahaya dan dapat menyebabkan kerusakan atau patah nya badan pesawat. Selain itu, membuka pintu darurat pesawat akan menyebabkan kepanikan.

Apa kalian mengerti fatalnya kepanikan di kabin pesawat yang sempit…..???

Kepanikan akan menyebabkan kematian bodoh dan konyol.

Please…., don't be stupid.

Jangan egois dengan kebodohanmu dan membahayakan hidup penumpang yang lain.

Tubuh manusia sangat beragam, ada yang kecil dan ada yang besar dengan berat tubuh yang berbeda beda.

Kepanikan yang tidak terkontrol sangatlah mematikan, dan ikuti protokol keselamatan.

Ikuti anjuran keselamatan yang para pramugari sampaikan.

Sekarang saya akan menambahkan sedikit dari persepsi fisika.

Jadi, skenarionya adalah seperti ini:

1. Pesawat jatuh

2. Pesawat jatuh ke air

3. Pesawat jatuh ke air dari ketinggian, katakanlah 3.000 meter

4. Sebelum pesawat menghantam air, seseorang dengan refleks dan kesadaran super berusaha membuka pintu darurat pesawat dan terjun, katakanlah ketika pesawat tinggal 10 meter dari permukaan air

Apakah dengan melakukan tindakan nomor 4, orang tersebut bisa selamat?

Jawaban singkatnya adalah TIDAK.

Kenapa..?

Pertanyaan ini sebenarnya mirip dan memiliki prinsip yang serupa dengan pertanyaan yang sudah ada jawabannya: Jika saya berada dalam sebuah lift yang mulai jatuh karena tali penggantungnya putus, dapatkah saya melompat pada saat terakhir agar terhindar dari benturan dengan lantai dasar?

Hanya saja, kasus ini lebih ekstrem.

Pertama, tentu saja kita tidak tahu sudah seberapa dekat pesawat dengan permukaan air laut. Apa kita akan sempat-sempatnya menengok ke jendela dan menghitung rumus di kepala kita dalam situasi hidup-mati seperti itu?

Kedua, membuka pintu darurat itu sendiri adalah tindakan yang membahayakan diri sendiri secara hukum. Andai kata semua penumpang selamat setelah itu, maka si pembuka pintu inilah satu-satunya yang "tidak selamat". Bisa jadi berurusan dengan hukum, walaupun sebenarnya nyawa lebih penting dan lebih berharga. Lebih baik berurusan dengan hukum ketimbang nyawa melayang.

Ketiga, pesawat dan semua benda yang ada di dalamnya (termasuk penumpangnya) berada dalam satu kerangka acuan, dan melaju dengan kecepatan yang sama. Jika pesawat terjun dengan kecepatan 700 km/jam, maka penumpang akan terjun dengan kecepatan yang sama juga. Artinya, kalaupun seseorang bisa loncat dari pesawat, dia tetap akan mencebur ke air dengan kecepatan ratusan kilometer per jam. Dengan momentum sebesar itu, air sekalipun akan sama empuknya dengan dinding beton.

Keempat, pesawat tidak jatuh dengan kecepatan konstan. Pesawat mendapatkan kecepatan tambahan setiap detik sesuai dengan percepatan gravitasi Bumi. Semakin cepat pesawatnya jatuh, semakin besar energi kinetik nya. Lalu, balik lagi ke nomor tiga.

Kelima, untuk kasus seperti kecelakaan pesawat yang terjadi baru-baru ini, pesawat dikabarkan anjlok dari altitude lebih dari 10.000 kaki ke 250 kaki dalam kurang dari 20 detik. Dengan perubahan ketinggian sejauh itu dalam waktu sesingkat itu, kru dan penumpang pesawat sudah pingsan duluan karena tekanan udara dalam kabin ditambah lagi dengan tekanan gravitasi. Jangankan membuka pintu darurat, mereka mungkin tidak sadar apa yang terjadi.

Jadi, apakah kalian akan selamat jika membuka pintu darurat dan terjun bebas sesaat sebelum pesawat jatuh ke air?

Tidak. Tetap sama-sama mati. Meski tidak 100%, karena kita percaya akan kebesaran Tuhan, yang menjadikan tidak mungkin menjadi mungkin. Tapi secara ilmiahnya kemungkinan tidak selamat jauh lebih besar dibanding kemungkinan selamatnya.

Terima Kasih

Reference Source: Quorawan Andi Hanafi Agustan & Emha Daffa (Mahasiswa Biologi Universitas Negeri Yogyakarta)