Widget Bawah Header

WELCOME TO MY BLOG
🟦🟦 Manusia hanya mempunyai dua cara untuk belajar: satu dengan membaca dan satunya lagi berkumpul dengan orang-orang yang lebih pintar. (Will Rogers) 🟦🟦

Perusahaan StartUp Gagal di Indonesia, Dan Penyebab Dari Kegagalannya

Kalau kita cermati, ada banyak perusahaan-perusahaan startup yang gagal maju di Indonesia ini. Jika saya sebut pun, juga tidak banyak yang bakal mengetahuinya karena kecilnya startup tersebut. Apalagi yang ditingkat lokal, bukan nasional.

Misalnya sebut saja yang nasional Qlapa, Kirim, Kleora, Kirim Foodpanda, YesBoss, atau startup yang dahulu menawarkan membeli tiket bioskop sebelum adanya TIX ID. atau startup pada waktu pameran Tech In Asia 2016 untuk yang pertama kalinya. Definisi gagal adalah startup yang tutup perusahaannya atau melakukan pivot.


Perusahaan startup

Kalau di list startup gagal tidak ada habisnya. Percayalah, apalagi startup yang boostraping dengan dana sendiri.

GAGALNYA STARTUP DI INDONESIA

Ada banyak sekali penyebab gagalnya diantaranya;

1. Kekuatan Founder. Fisik, Duit, Psikis harus kuat. Fisik dimana dibutuhkan agar para founder ini menghadapi diri untuk bertemu klien, calon pelanggan, investor atau bertemu dengan orang orang yang akan bergabung dengan startup tersebut. Tanpa fisik yang kuat, pekerjaan yang banyak sebagai founder akan terbengkalai. Duit? jelas, startup awal awal memangnya mendapatkan uang darimana? Kalau bukan uang sendiri atau uang dari proyek. Proyek dapat dari mana? Networking dan tender bukan ? Psikis? memikirkan karyawan digaji dengan uang siapa. Bagaimana bisa membuat startup stabil dan bersaing dengan kompetitor. Percayalah. Founder itu orang-orang hebat dan pemberani. Entah startup yang telah gagal atau yang saat ini masih bertahan.

2. Siap Tidaknya Menerima Perubahan. Perubahan dalam bidang teknologi, perubahan dalam bidang manajemen dan perubahan dalam menerima kritik. Pernah bertemu founder yang keras kepala? Sudah dikasih tahu didepan ada lubang masih ditabrak? Sudah bertemu dengan founder dan orang orang di startup yang hanya bakar uang namun menggunakan metode lama? Yah, itu akan membuat mereka tidak bisa berkembang. Mungkin bisa bertahan tapi tidak bisa berkembang. Karena startup itu harus agile (tangkas) dalam menerima perubahan.

Perubahan bagaimana gojek yang semula hanya ojek pangkalan menjadi super apps. Bagaimana respon Facebook semula hanya sosial media berubah menjadi ekosistem serta startup sejenis lainnya yang memahami bahwa mereka tidak bisa terus memegang idealismenya seperti startup yang berkembang tanpa investor.

3. Awal Model Bisnis Yang Salah. Sebut saja Spotify yang terus mengalami kerugian karena model bisnis yang dianggap salah.

4. Sebut saja beberapa startup yang terlalu cepat mengeluarkan produk dan pada saat itu market belum siap. Misalnya saja grabwheels. Bagaimana kemunculannya penuh kontroversi. Market belum siap. Bagaimana dahulu Gojek sudah ada sejak 2010an namun bisa berkembang pesat berkat masuknya Uber dan Grab. Seharusnya riset terlebih dahulu. Siapkah market menerimanya? Apakah bila market tidak siap menerima, kita siap mengedukasinya?. Semuanya itu membutuhkan rencana yang matang.

5. Loyalitas Karyawan

Menurutmu, kenapa perusahaan Startup itu memberikan kenyamanan seperti bisa bekerja dirumah, fasilitas makan, ruang kerja minimalist, ruang kerja ada Gym, tempat bermain dan lain sebagainya? Karena itu menggait loyalitas karyawan dan kenyamanan mereka. Startup digital dalam pandangan saya memiliki kelebihan terutama karyawan mereka. Mereka rela bekerja siang malam demi startup nya karena mereka memiliki perasaan dan rasa memiliki produk tersebut. Karyawan senang, produktifitas meningkat, perusahaan untung. Apalagi birokrasi startup tidak ribet sehingga bisa ada transparansi dalam tubuh startup tersebut. Itulah kenapa dalam masa awal startup diperlukan loyalitas karyawan yg tidak hanya satu visi misi, namun yang tidak mencari duit semata.

6. Terlalu Berani

Berani membuat bisnis yang sama dengan raksasa yang ada. Sebut saja sosial media Indonesia, Aplikasi chatting Indonesia, ojek online Indonesia selain Gojek. Selain menjual karya anak bangsa. apalagi yang mau dijual? Service? Promo? Menantang para startup besar boleh boleh saja. Tapi harus paham keinginan market (pasar). Market sekarang lebih suka promo promo dan promo. Apakah startup kecil siap memberikan promo gila-gilaan? Jangan bermain head-to-head dengan yang sudah memiliki market yang stabil dan loyal. Terlalu berani! Kecuali ada backing dari pihak yang besar. Misal Shoope yang berani kasih promo karena dibelakangnya ada Sea Ltd

Itu sih menurut saya yang membuat banyaknya startup pada gulung tikar. Sisanya ya seperti startup fraud atau startup yang hanya buat gaya-gayaan.

Semoga penjelasan diatas bisa sedikit berguna dan menambah wawasan kalian.



0 Response to "Perusahaan StartUp Gagal di Indonesia, Dan Penyebab Dari Kegagalannya"

Post a Comment

COMMENT IN A POOR AND WISE WAY👌

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

READ THIS ARTICLE!