Nasib Tragis Yang di Alami Louis XVII, Anak Dari Louis XVI

Louis XVII, anak laki-laki dari Louis XVI. Dia lahir pada tahun 1785.

Pada tahun 1789, ketika Louis XVII masih berumur 4 tahun, segerombolan orang Paris memaksa keluarganya untuk pindah dari Versailles ke istana lain. Mereka dipenjara selama 3 tahun. Keluarganya juga terus-menerus dipermalukan oleh para penjaga. Mereka (ia dan saudaranya, yang juga punya kehidupan tragis, dan meninggal sebelum waktunya pada umur 7 tahun) diawasi oleh para penjaga, dan tidak pernah bisa berduaan dengan ibu mereka.

Ketika ia berumur 6 tahun, ia dipisahkan dari ayahnya, dan tidak pernah lagi melihatnya.

Waktu ia hanya 8 tahun, mereka mengeksekusi ayahnya, Louis XVI, dengan guillotine.

Nasib Tragis Yang di Alami Louis XVII, Anak Dari Louis XVI

Segera setelah eksekusi Louis XVI, plot direncanakan untuk kaburnya para tahanan dari The Temple, dikepalai oleh Chevalier de Jarjayes, Baron de Batz, dan Lady Atkyns. Semuanya sia-sia.

Lalu ia dipisahkan dari ibunya dan dirawat oleh Antoine Simon, seorang tukang sepatu. Dikatakan bahwa ia memperlakukan Louis dengan kejam. Kakak perempuan Louis, Marie Therese, menulis dalam memorinya tentang "monster Simon", seperti Alcide Beauchesne.

Lalu keluarga Simon meninggalkannya. Dua hari setelah perginya Simon, Louis-Charles diceritakan, (seperti yang dibilang oleh sejarawan Restorasi) ditempatkan dalam ruangan gelap dan di barikade seperti kandang binatang buas. Makanan diberikan kepada anak itu melalui jeruji besi, yang masih bisa bertahan walaupun banyak kotoran disekitarnya.

Menurut legenda, tidak ada seorangpun yang masuk ke ruangan Louis selama 6 bulan sampai Barras mengunjungi penjara. Catatan Barras dari kunjungan itu mendeskripsikan bahwa Louis menderita dari pengabaian ekstrem.

Barras mendapati bahwa Louis hidup dalam pengasingan selama berbulan-bulan. Perawat satu-satunya hanyalah para penjaga yang berganti setiap hari. Ia menjalani masa kecil yang kesepian. Louis yang malang begitu polos sampai ia tidak mengatakan apapun tentang perlakuan buruknya.

Hanya ketika Barras mengetahuinya, barulah ia dimandikan, memakai baju baru, dan kamarnya dibersihkan. Setelah berbulan-bulan.

Anak itu sangat sedih dan tidak bahagia sampai ia bersumpah untuk tidak pernah lagi berbicara dengan siapa-siapa. Ia mempertahankan kebungkaman nya, yang menurut walinya, Laurent, adalah karena mereka memaksa Louis berbicara buruk tentang ibunya (deposisi terhadap ibunya) sehingga ibunya bisa dipersekusi.

Walinya, Laurent, merupakan bajingan kejam karena ia bahkan tidak melaporkan kepada siapa-siapa tentang betapa sakitnya Louis.

Sesaat setelah Laurent digantikan oleh wali lain, didapati bahwa Louis mengidap penyakit parah.

Difitnah sebagai "anak serigala", "anak dari seorang tirani" dan "bajingan", pada tahun 1795, Louis-Charles Capet tidak dapat dikenali, tubuhnya penuh dengan luka dan perutnya buncit karena kekurangan gizi.

Jauhkan anak-anak dari Politik!

Mereka tidak bersalah!

Mereka tidak seharusnya menderita karena orang tua mereka!

Itulah sepenggal kisah tragis yang dialami Louis XVII semasa hidupnya.

Semoga kisah ini dapat menjadi pelajaran buat para orang tua kita. Dan semoga juga kisah pilu ini tidak pernah terjadi lagi kepada anak-anak yang ada di dunia ini. Biarkan masa kecil mereka dipenuhi kebahagiaan. Jangan biarkan mereka menelan pahitnya hidup dan kesengsaraan hanya karena perbuatan orang tuanya. Karena kekerasan hanya akan melahirkan anak-anak yang memiliki kepribadian yang kasar.

Terima kasih..