Ternyata Belanda Punya Kebiasaan Unik Juga Lho, Inilah Fakta Unik Yang Bikin Kita Geleng-Geleng Kepala

Belanda adalah Negara terlama yang pernah menjajah bangsa Indonesia. Tapi, saya tidak ingin membahas seberapa kejamnya Belanda sewaktu menjajah Indonesia.

Ada beberapa fakta yang unik dari negeri kincir angin ini. Berikut beberapa fakta unik yang perlu kamu ketahui.

Photo by Anna Shvets from Pexels

1. Negara Dimana Paracetamol Digunakan Untuk Mengobati Segala Macam Penyakit

Kalau di Indonesia, mungkin kita banyak menyimpan berbagai jenis macam obat-obatan buat jaga-jaga jikalau kita atau anggota keluarga kita ada yang sakit. Bahkan terkadang kita sampai lupa obat yang kita simpan itu kegunaannya untuk apa karena sangkin banyaknya jenis obat yang kita simpan.

Berbeda halnya dengan di Belanda, orang Belanda kebanyakan hanya menggunakan Paracetamol sebagai obat segala obat, sehingga apapun kalau sakit pasti minumnya “Paracetamol”.

Foto: pexels.com

Bahkan ketika di masa awal pandemi COVID-19, barang yang paling banyak dibeli orang di drugstore (Contoh: Etos, Kruidvat, dan sebagainya) adalah Paracetamol. Kalau di Indonesia, yang banyak dibeli orang waktu pertama kali COVID-19 sepertinya alkohol, hand sanitizer dan masker.

Kalau di Indonesia orang-orang lebih mengenal Paracetamol sebagai obat penghilang demam.

2. Berangin dan Hujan Adalah Biasa

Mungkin karena kecenderungan cuaca yang berangin, maka orang-orang Belanda bisa menggerakkan kincir angin (Molen) mereka disini.

Sumber: Google

Sedikit cerita, saya pernah menonton konser Hans Zimmer di Ziggo Dome, Amsterdam. Konser ini diadakan pada petang hari. Saya yang sangking semangatnya mau menonton konser, jadi lupa untuk mengecek prakiraan cuaca di kawasan Amsterdam. Benar saja cuaca di Belanda yang memang menyebalkan, saya yang baru sampai di stasiun Bijlmer ArenA langsung disambut dengan hujan disertai angin yang sangat kencangnya. Untuk sampai di Ziggo Dome, saya harus jalan sedikit lagi dari stasiun tersebut. Singkat cerita, saya sampai di depan Ziggo Dome dengan payung yang mangap ke atas, rambut yang berantakan, baju yang lembab, serta muka yang kusut seperti 3 hari tidak di setrika.

Wat een mooie tijd 😑

Hujan juga sangat sering terjadi di Belanda, sehingga penting sekali untuk sedia payung di tas ketika ingin berpergian.

Di Indonesia, saya sering kesal kalau pergi ke luar belum 10 menit saja sudah mandi keringat (apalagi karena saya lebih sering naik motor). Nah, kalau di Belanda yang paling bikin sebal ketika naik sepeda atau bahkan hanya berjalan kaki adalah rambut yang jadi semrawut (berantakan) dan kadang terkena gerimis. Kalau di Indonesia (kalau tidak salah) namanya hujan lokal, Belanda memiliki banyak sekali hujan lokal yang cenderung sebentar tetapi tetap saja menyebalkan karena rambut serta pakaian jadi tidak karuan bentuknya, dan yang jelas, jadi buat kita basah kuyup.

3. Suka Komplain

Orang Belanda sering komplain akan banyak hal, biasanya sih perihal cuaca, politik, sepak bola, dan sebagainya. Saya yang biasa bersosialisasi dengan orang Belanda kadang jadi kaget kalau ada orang Belanda yang tidak komplain perihal sesuatu hal yang kecil seperti cuaca hari ini atau apalah hal lainnya.

Hari ke-1: Ah.., hujan mana gede anginnya

Hari ke-2: Duhh te droog (terlalu kering)

Hari ke-3: Kenapa sih harus dingin banget??!

Hari ke-4: Hari ini terlalu panas, niet leuk

TIADA HARI TANPA KOMPLAIN

By the way, komplain tentang sepak bola bisa jadi radikal dan menjadi berbahaya juga di Belanda. Kalau di Indonesia fans Persija dan Persib suka ribut dan tawuran, di Belanda juga begitu.

Bapak dari partner saya yang merupakan fans Ajax, suka memberitahu “Kalau kamu pergi ke Rotterdam, jangan sampai pakai atribut Ajax atau ngomong tentang Ajax dengan orang Rotterdam ya! Takutnya nanti kamu bisa ribut sama fans nya Feyenoord”.

Sumber: Google

4. Daratan yang Datar

Belanda memiliki daratan yang sangat datar sampai hampir tidak ada bukit, apalagi gunung. Saya rasa bersepeda di Belanda itu lebih menyenangkan karena tidak ada jalan yang naik dan turun, hanya datar, sedatar pannenkoek mereka.

Sumber: Google

5. Pengucapan 'G' Antara Utara dan Selatan

Streotype banyak orang Belanda yang menertawakan orang Belgia (hampir sama seperti ketika orang Amerika membuat lelucon tentang orang Kanada) itu benar adanya. Salah satunya, dikarenakan orang Belgia yang berbicara Bahasa Belanda (Flemish Dutch), menggunakan aksen dengan pengucapan ‘G’ yang sangat lembut hingga terdengar aneh di telinga orang Belanda pada umumnya.

Ini juga berlaku ketika orang yang tinggal di Kota Groningen (utara) datang ke Kota Maastricht (selatan). Kadang orang yang tinggal di utara dan selatan sulit untuk memahami aksen satu sama lain, yang salah satunya disebabkan oleh pengucapan ‘G’ yang berbeda.

6. Jalan yang Relatif Lebih Mulus Dari Pada Negara Tetangga

Banyak orang Belanda yang akan komplain ketika mereka berlibur ke beberapa negara tetangga dengan menggunakan mobil. Hal ini karena jalan yang ada di negara Belanda relatif lebih mulus dan tidak berlubang dari pada di negara lainnya.

Walaupun negara seperti Belgia juga tidak seluruhnya berlubang, tetapi jalanan di Belgia memang lebih bumpy dari pada di Belanda. Kalau di Jerman, jalanan nya relatif bagus tetapi Autobahn biasanya memiliki lampu yang sangat minim. Sehingga, orang Belanda sering menganggap jalanan (Highway) mereka paling baik dari pada negara tetangganya.