Widget Bawah Header

WELCOME TO MY BLOG
🟦🟦 Manusia hanya mempunyai dua cara untuk belajar: satu dengan membaca dan satunya lagi berkumpul dengan orang-orang yang lebih pintar. (Will Rogers) 🟦🟦

Kenapa Mata Uang Yuan Lemah Terhadap Dolar Amerika? Padahal Tiongkok Juga Memimpin Ekonomi Dunia

Kenapa mata uang Yuan lemah terhadap Dolar Amerika? Padahal Tiongkok juga memimpin ekonomi dunia

Mata uang Yuan
Foto: Mata Uang Yuan

Sebuah pertanyaan yang cukup bagus dan menarik untuk dipecahkan, namun tidak semua orang dapat menjelaskannya secara logika, termasuk saya nih. Tapi saya mencoba mencari jawaban atas pertanyaan yang membuat saya penasaran ini. Hingga pada akhirnya saya menemukan jawabannya pada forum tanya jawab Quora. Pertanyaan diatas dijawab oleh seorang quorawati yang saya rasa jawabannya cukup masuk akal.

Beginilah kira-kira jawabannya

Pertanyaan ini seakan melempar saya ke zaman ketika saingan Amerika Serikat bukanlah China, melainkan Jepang. Ya, waktu itu Jepang sengaja melakukan devaluasi mata uang Yen supaya barang-barang ekspornya terkesan lebih murah. Jadinya, orang-orang lebih suka beli mobil buatan Jepang yang murah tapi tetap bagus, dibanding membeli mobil buatan Amerika Serikat yang bagus tapi mahal. Sampai-sampai Amerika Serikat geram dan membuat perjanjian Plaza Accord agar Jepang tidak main curang lagi nih guys.

China sepertinya mengikuti jejak Jepang. Keberhasilan China menjadi negara dengan volume ekspor terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat (bahkan katanya sudah jadi nomor satu ya?) itu juga tidak lepas dari strategi licik mendevaluasi mata uang Yuan. Apalagi untuk pasar-pasar di Afrika yang kebanyakan masyarakat miskin (bukan mengejek, tapi memang kenyataannya begitu!) lebih menarik dan membumi. Bahkan sekarang untuk fashion saja, pakaian-pakaian China mulai mendapat perhatian dari masyarakat di negara-negara Afrika dibanding produk Amerika Serikat dan negara-negara Barat lain.

Baca Juga: Perusahaan StartUp Gagal di Indonesia, Dan Penyebab Dari Kegagalannya

Nah, manipulasi Yuan ini membantu China untuk mengekspor lebih banyak produk-produk ke luar negeri. Tahu nggak, devaluasi Yuan ini ternyata berjasa banget loh untuk membuat PDB China meroket. Sejak diberlakukan tahun 1994, PDB China naik sebesar 2000 persen sampai tahun 2019. Hanya dalam kurun waktu 25 tahun saja, ajaib. Awalnya yang hanya $423 sekarang menjadi $10,292.

Harusnya Pak Jokowi belajar nih dari China, kalau ingin buat ekonomi Indonesia meroket! Bahkan menurut data, belum ada negara-negara maju di Eropa yang bisa mencapai prestasi se-fantastis China ini.

Yang rugi dari taktik China ini siapa? Jelas kompetitornya, Amerika Serikat. Amerika Serikat harus beradaptasi dengan situasi ini agar monopolinya tidak digeser. Nah, kalau pada zaman perang dagang antara AS vs Jepang di tahun 1980-an, pada saat itu kan Jepang akhirnya kalah.

Kenapa Jepang Kalah?

Ada banyak penyebabnya, hanya saja yang paling krusial adalah Jepang sadar bahwa negaranya masih bergantung dengan bantuan Amerika Serikat terutama di bidang militer, karena dia tidak diizinkan mempunyai angkatan militer. Oleh siapa? Ya tentu saja oleh Amerika Serikat juga. Itu adalah bagian dari perjanjian setelah Jepang kalah pada Perang Dunia Ke-II.

Nah, China tidak bisa diganggu atau sulit untuk ditundukkan karena dia tidak punya ketergantungan yang cukup berarti pada Amerika Serikat.

Namun kebijakan ini cukup untuk membuat pemerintah China menjadi 'stress' dan 'gila'. Sebab, China tidak ingin nilai Yuan terapreasi (menguat) lebih jauh. Loh kok gitu? Bukannya harusnya senang ya?.

Sekedar informasi, saat ini 1 Yuan Tiongkok = 0,5 USD

Yuan vs US Dollar

China itu sangat bergantung dengan hasil ekspor. Semakin Yuan menguat terhadap USD, maka otomatis harga komoditi ekspor dari China juga akan menjadi lebih mahal. Dan barang-barang impor (terutama dari negara-negara Asia lain) terkesan lebih murah. Terlebih lagi penanganan Covid-19 di China lumayan baik, sehingga mata uangnya semakin menguat terhadap USD. Makanya ini pemerintah China agak panik dan berusaha memikirkan bagaimana caranya agar Yuan tidak terapresiasi begitu cepat. Selow aja lah! Bank Central mereka sudah mulai panik kok guys hahaha...

Nah, itulah tadi alasannya kenapa mata uang Yuan lemah terhadap dolar Amerika, padahal Tiongkok juga salah satu pemimpin ekonomi dunia.

Saya harap kalian puas atas jawaban diatas, semoga bermanfaat buat kita semua.



Reference Sources:

  • The Impact of China Devaluing the Yuan in 2015 (investopedia.com)
  • Why is value of Yuan so important? - Economics Help


0 Response to "Kenapa Mata Uang Yuan Lemah Terhadap Dolar Amerika? Padahal Tiongkok Juga Memimpin Ekonomi Dunia"

Post a Comment

COMMENT IN A POOR AND WISE WAY👌

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

READ THIS ARTICLE!